Guru kelas, Cheri Laporte, meminta siswanya untuk berlatih menulis kaligrafi dengan menyalin pernyataan keimanan umat Muslim. Kontroversi muncul sebab membaca syahadat merupakan langkah mendasar bagi umat muslim atau penting dilakukan saat meyakini Islam.
Menurut orang tua, siswa tidak diberitahu terjemahan atau arti khusus dari teks bahasa arab saat menyalin. Dengan kata lain, kemungkinan besar remaja pemeluk Kristen yang ikut kelas tidak tahu apa yang disalin.
Menanggapi kejadian itu, pihak sekolah menyatakan, siswa sama sekali tidak diminta untuk menerjemahkannya, mengucapkannya atau mengadopsi atau mengucapkannya sebagai keyakinan pribadi.
“Mereka (siswa) hanya diminta untuk mencoba membuat dari sisi artistik Arab untuk memahami kompleksitas artistik,” ujar sekolah menjelaskan. Pihak sekolah mengatakan mereka hanya ingin para siswa berpartisipasi dalam pelajaran. (Andi)