Rektor UST Yogyakarta, Pardimin mengatakan buku yang diterbitkan oleh UST Press itu sangat menarik karena banyak mengupas problematika ke-Indonesiaan. “Buku ini mampu menyatukan pemikiran Bung Karno, Bung Hatta, dan Ki Hadjar Dewantara ketika berbicara tentang keindonesiaan, ekonomi kerakyatan, kemandirian, dan kebangsaan,” katanya.
Hadir sebagai pembedah adalah tokoh-tokoh besar yang berkompeten dalam bidang masing-masing. Mereka adalah Soedjito, Edy Suandi Hamid, dan Wienda Nuryati.
Dalam bukunya, Sri Edi Swasono menjelaskan bahwa ideologi ‘kebersamaan’ atau mutualism adalah doktrin yang menempatkan interdependensi elemen-elemen sosial sebagai penentu hubungan-hubungan individu dan sosial. Semua kegiatan kolektif diikat oleh sentimen kekeluargaan yang menumbuhkan semangat saling tolong menolong, saling menghormati perbedaan dan saling mengutamakan kepentingan bersama. (Andi)